Langsung ke konten utama

Antara Cinta dan Nafsu


~Antara Cinta dan Nafsu~

            Cinta adalah suatu perasaan sayang kepada orang lain, dan perasaan ingin selalu melindungi yang timbul dari hati seseorang, perasaan yang abadi yang tak mungkin bisa berubah kapan pun. Sedangkan nafsu adalah hasrat seseorang ingin melakukan suatu keinginan yang amat sangat kepada orang lain, yang itu semua dilakukan semata mata hanya untuk melampiaskan keinginannya sendiri, sama sekali bukan untuk kebaikan orang lain. Sekarang, seseorang haruslah mengerti, dan bisa membedakan yang mana cinta, dan yang mana nafsu. Namun membedakan itu bukanlah hal yang cukup mudah, apalagi jika nafsu itu bertopeng dengan yang namanya cinta. Akan cukup sulit lagi jika hal tersebut terjadi pada orang orang yang belum cukup matang usianya, khususnya remaja. Hal ini sangat penting dipelajari terutama oleh para wanita, yang paling sering dirugikan dalam hal percintaan.

            Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil. Seperti sabda Rasulullah saw “hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar”. Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.

            Diriwayatkan dari Imam Al-Baqir bahwa Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman: “Demi kemuliaan-Ku, kebesaran-Ku, keagungan-Ku, keperkasaan-Ku, nur-Ku, ketinggian-Ku dan ketinggian tempat-Ku, tak seorang hambapun yang mengutamakan keinginannya (nafsunya) di atas keinginan-Ku, melainkan Aku kacaukan urusannya, Aku kaburkan dunianya dan Aku sibukkan hatinya dengan dunia serta tidak Aku berikan dunia kecuali yang telah kutakar untuknya”. Dalam hadis tersebut telah menjelaskan bahwa Allah SWT pasti akan mengacaukan urusan orang orang yang memelihara nafsunya. Termasuk juga dengan orang orang yang bernafsu dengan berkedok cinta, para “serigala berbulu domba”.

            Cinta adalah suatu proses; cinta tidak terjadi begitu saja. Cinta juga bukan proses dari mata langsung turun ke hati; bukan juga terjadi pada pandangan pertama. Munculnya cinta merupakan suatu proses. Proses cinta melibatkan panca indra, pendengaran, penglihatan, maupun penciuman, dan rasa suka, sayang, rasa ingin memiliki, dan ketertarikan, yang akhirnya menimbulkan rasa jatuh cinta. Pada titik jatuh cinta ini, cinta akan bercabang menjadi dua macam. Cinta palsu, akan selalu timbul keinginan untuk berpacaran terikat, berduaan, bercumbu, dan hal hal lain yang mengacu pada perbuatan dosa. Cinta sejati akan mengacu pada keseriusan berkomitmen, dimana antara dua pihak yang menginginkan hubungan lebih jauh dan halal yakni pernikahan.

            Dari penyataan di atas, dapat diketahui bahwa cinta dan nafsu, memiliki proses yang sama, namun memiliki arah tujuan yang berbeda. Cinta dan nafsu sama-sama dimulai dari daya tarik (fisik), hal ini sering kali menjadi satu sinyal awal dari tumbuhnya cinta sejati, tetapi nafsu juga muncul dari rasa tertarik ini. Hal inilah yang menyebabkan  sulitnya bagi seseorang pria atau wanita membedakan antara cinta dan nafsu. Karena itu diperlukan suatu ujian untuk membedakannya, yaitu ujian kesabaran. Sabar berarti tahan menghadapi godaan, tidak egois, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, tenang menjalani dan tidak tergesa-gesa.

            Cinta membawa kebahagiaan, nafsu membawa mala petaka. Cinta itu membawa keceriaan, sedangkan nafsu membawa pada kecewaan dan berakhir dengan penderitaan. Cinta selalu ingin memberi; nafsu itu merampas. Cinta tak pernah berhenti menyayangi, sedangkan nafsu berakhir dengan kebencian. Cinta membangun sedangkan nafsu itu menghancurkan.
            Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.

Allah SWT berfirman,Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).(2:165)

Firman Allah SWT, Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.(16:107) Lalu Allah juga berfirman di dalam Surat Al-Hujurat
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,(49:7)
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji. (Hamka)
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. (Hamka)
Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya. (Ar Rabi’ bin Anas – Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya. (Salman al Farisi - Az Zuhd, Imam Ahmad)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya. (Malik bin Dinar - Hilyatul Auliyaa’)

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. (Ali bin Abi Thalib)Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai. (A’idh Al-Qorni)
            Kata kata mutiara ini diambil dari artikel Habib Al-Hilal. Beberapa kutipan dari sedikit tokoh-tokoh islam yang semoga bisa kita ambil hikmahnya. Semoga Allah senantiasa memudahkan hambanya untuk bisa selalu menyampaikan kebaikan kebaikan. Serta memberikan manfaat kepada pembacanya. Amiiin. (Aisyah kartika, Magang SKIners 2014) 

editor : ukhti rahma



Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFORMASI DAN FORMAT ACARA PKM & IHEC 2021

  Selamat Datang di Blog SKINERS (Sie Kerohanian Islam Ners) Al-Furqon Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga PKM & IHEC 2021 Pekan Keperawatan Muslim dan Islamic Health Essay Competition 2021 Dengan TEMA “ Optimalisasi Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Riwayat Penyakit Kronis Melalui Pendekatan Spiritual di Era Pandemi Covid-19” Penyakit kronis merupakan jenis penyakit degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari 6 bulan (Sarafino, 2006). Penyakit kronis menjadi fenomena yang banyak terjadi dikalangan masyarakat dimana terjadi peningkatan yang signifikan terhadap penyakit tidak menular. Salah satu Penelitian yang dilakukan di India menyatakan bahwa penyakit kronis dan penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian tertinggi (Joshi, et al., 2006). WHO juga menyatakan kematian di dunia 60% disebabkan oleh penyakit kronis dengan 73% diantaranya akibat penyakit tidak menular (WHO, 2018) . Di Indonesia, prev

PKM DAN IHEC 2022

  Selamat Datang di Blog SKINERS (Sie Kerohanian Islam Ners) Ad-Dhiya Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga   PKM & IHEC Pekan Keperawatan Muslim dan Islamic Health Essay Competition 2022 Dengan TEMA "Pengembangan kompetensi perawat dalam meningkatkan kesehatan jiwa dan psikososial masyarakat berbasis spiritual care di tatanan klinik dan komunitas pada masa Pandemi Covid-19"   Kesehatan mental merupakan keadaan dimana seseorang sejahtera secara mental atau terbebas dari berbagai bentuk gejala gangguan mental (Putri dkk, 2015). Kondisi ini dapat ditandai dengan kemampuan individu untuk menggali potensi diri, beraktivitas secara produktif, berinteraksi positif dengan orang lain dan mampu mengelola koping dengan baik untuk merespon berbagai permasalahan atau tantangan hidup. Jika seseorang tidak mampu menghadapi permasalahan karena besarnya tuntutan atau tantangan hidup, maka dapat menyebabkan stres atau depresi. Stres dan depres

INFORMASI DAN FORMAT PKM & IHEC 2019

Selamat Datang di Blog SKINERS (Sie Kerohanian Islam Ners) Al-Faruq Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Hal yang paling ditunggu-tunggu telah tiba…….. PKM & IHEC 2019 Pekan Keperawatan Muslim dan Islamic Health Competition 2019 “Peningkatan Kompetensi Perawat melalui Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Spiritual Berbasis Islam pada Situasi Krisis dan Bencana ” PKM & IHEC merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh SKINers Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang terdiri dari 2 kegiatan yaitu lomba esai dan seminar keperawatan muslim dengan tema tahun ini adalah “Peningkatan Kompetensi Perawat melalui Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Spiritual Berbasis Islam pada Situasi Krisis dan Bencana ” . Indonesia merupakan negara yang berada diantara pertemuan ke 3 lempeng tektonik besar, yaitu Indo-Australia, Eurasisa dan Lempeng Pasifik. Pertemuan ketiga lempeng ini menyebabkan kontur tanah dan relief yang