Tradisi Unik di Beberapa Negara saat Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di dunia. Alhamdulillah, di tahun ini kita dipertemukan lagi dengan bulan suci ini. Tidak hanya di Indonesia, di negara lain pun terdapat kebiasaan-kebiasaan di bulan Ramadhan yang telah turun-temurun dilakukan oleh warga negaranya. Inilah beberapa tradisi unik di beberapa negara ketika bulan Ramadhan tiba.
Turki
Seperti tradisi di Indonesia, Turki juga memiliki tradisi membangunkan sahur saat Ramadhan. Menjelang sahur, 2000 penabuh drum mengenakan pakaian Ottoman akan berkeliling membangukan sahur menggunakan Davul (drum) di seluruh kota Turki. Tradisi lain di Turki saat Ramadhan ialah toko-toko buka hingga larut malam. Para muslim di Turki biasa beraktifitas di malam hari saat Ramadhan, seperti makan atau belanja. Saat malam tiba, kota menjadi lebih ramai karena banyak yang berjalan-jalan dan berbelanja. Di Turki juga terdapat tradisi lain yaitu mengajak siapa saja untuk berbuka puasa (Iftar) bersama. Hal ini berdasar pada dalil mengenai memberi makan orang puasa. Pemerintah juga sering mengadakan buka puasa (Iftar) bersama untuk masyarakat.
Pakistan
Suasana Ramadhan di Pakistan sangat terasa karena di siang hari, semua toko makanan tutup dan akan dibuka kembali ketika menjelang Ashar. Hal tersebut terjadi karena makan atau menjual makanan selama Ramadan adalah pelanggaran hukum di Pakistan. Bagi yang makan, minum, atau menjual makanan di siang hari bisa didenda 500 rupee atau sekitar 100 ribu rupiah. Selain itu, di Pakistan, jika memakai kendaraan umum, orang-orang yang membaca Al-Qur’an menjadi pemandangan yang tidak asing untuk dilihat. Terdapat juga tradisi pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan yaitu saling tukar makanan. Biasanya, makanan yang ditukar cukup istimewa, seperti chicken karahi, dahi balle dan chart. Pada tiga malam terakhir di bulan Ramadhan, terdapat malam Sabina, yaitu pengkhataman Al-Qur’an dalam jangka waktu tiga hari dalam salat tarawih. Setiap malamnya, akan dibacakan 10 juz Al-Qur’an dalam 20 rakaat sholat tarawih.
Irak
Setiap hari setelah berbuka puasa, para laki-laki di Irak berkumpul untuk bermain permainan Mheibes. Permainan Mheibes ini adalah tradisi Ramadhan yang paling terkenal di Irak. Pada permainan ini terdapat dua kelompok. Setiap kelompok berisi sekitar 40 sampai 250 pemain. Setiap tim akan bergantian menyembunyikan cincin. Tim lain harus menebak dimana cincin itu berada. Permainan ini terlihat sederhana tetapi menarik. Permainan ini telah turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Permainan ini dimainkan di seluruh Baghdad dan beberapa kota lain.
Qatar
Pada bulan Ramadhan, tepatnya tanggal 13,14, dan 15, terdapat festival anak yang disebut Garangaou di Qatar. Pada festival tersebut, anak laki-laki akan memakai baju arab hitam berompi merah bersulam emas. Sementara itu, anak-anak perempuan mengenakan pakaian tradisional Disdaashas yang berwarna cerah beserta dengan ikat kepala bukhnig atau hijab hitam transparan berhias benang emas. Kemudian, setelah shalat Magrib, mereka akan berkeliling sambil bernyanyi lagu Garangao sekaligus berkunjung ke rumah penduduk untuk diberi permen dan kue.
India
Tradisi umat muslim saat bulan Ramadhan di India salah satunya ialah iftar party. Iftar party atau buka puasa ini dijadikan sebagai ajang silaturahmi dengan keluarga, saudara, atau sahabat yang jauh, baik yang muslim maupun yang beragama lain. Acara ini biasanya diselenggarakan di taman kota, rumah, gedung, atau masjid-masjid besar di India. Jika acara ini diselenggarakan di tempat luas dan ramai, akan menampilkan hiburan-hiburan seperti tari tradisional, musik, hingga ceramah religi. Di India juga terdapat tradisi membangunkan orang-orang untuk melaksanakan sahur. Mereka mulai berkeliling pada pukul 2.30 pagi dengan membawa tongkat untuk mengetuk pintu dan dinding rumah. Meskipun tradisi telah berkurang, namun tradisi ini tetap dilaksanakan di kota Old Delhi.
Arab Saudi
Komentar
Posting Komentar